2 Simulasi Dasar KPR Sebelum Membeli Rumah

Apakah Anda memiliki kesempatan untuk membeli rumah? Sudah tahu cara menghitung pinjaman hipotek asli untuk membeli rumah terbengkalai yang Anda inginkan? Membeli rumah merupakan salah satu tujuan finansial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, urusan membeli rumah ini tidaklah mudah, mengingat harga tanah yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Nah, alternatifnya, Anda bisa pinjam rumah dengan KPR atau KPR. Dengan mengambil keuntungan dari hipotek, Anda dapat membayar rumah hewan peliharaan Anda untuk jangka waktu yang telah Anda tentukan sebelumnya. Yang harus Anda lakukan sebelum mengambil KPR adalah mengetahui kemampuan finansial Anda. Buat perhitungan, dan berdasarkan data, tanyakan kepada dokter Anda, apakah Anda dapat membayar tagihan hipotek Anda setiap bulan?

Memang ada kekurangannya ketika Anda mengambil hipotek, yaitu ada bunga yang tidak tetap. Meski ada beberapa bank yang kini menggunakan suku bunga tetap, namun tetap ada bunga yang harus Anda bayar. Oleh karena itu, sebelum Anda mengambil KPR, sangat penting untuk melakukan perhitungan awal KPR, mengingat KPR ini akan menjadi tagihan bulanan tetap untuk jangka waktu yang lama.

Tujuan melakukan perhitungan KPR agar nantinya Anda tidak kaget saat membayar tagihan KPR yang harus Anda bayarkan setiap bulannya. Berikut perhitungan KPR sederhana yang bisa Anda lakukan!

1 Uang muka dan biaya yang harus dibayar

Saat akan mengambil KPR, yang perlu Anda persiapkan hanyalah uang muka dan biaya yang harus dikeluarkan di muka. Besarnya biaya ini tergantung dari kebijakan masing-masing bank penerbit KPR. Sesuai dengan ketentuan terbaru dari Bank Indonesia, besaran uang muka KPR saat ini adalah 15% untuk rumah tapak pertama, 20% untuk rumah kedua dan 25% untuk rumah berikutnya. Namun, setiap bank memiliki persyaratan uang muka yang berbeda, tergantung kebijakan bank yang memiliki program KPR.

Baca Juga:  2 TIPS Mengajukan KPR Dengan Nama Orang Lain

2 Biaya Bunga dan Jumlah Pinjaman Hipotek

Pada kenyataannya, bank mungkin menerapkan perhitungan bunga yang berbeda pada produk KPR yang mereka miliki. Ini akan tergantung pada kebijakan bank itu sendiri. Sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan penerapan bunga pinjaman ini, karena bunga pinjaman ini akan sangat mempengaruhi jumlah pinjaman yang harus dibayar di kemudian hari. ya

Tips membeli rumah KPR agar tidak tertipu sangat penting untuk diketahui. Pasalnya, skema KPR merupakan solusi paling efektif untuk mewujudkan memiliki rumah selain membeli secara tunai. Namun, bukan berarti membeli rumah dengan KPR bisa berjalan lancar dan aman. Lalu apa yang harus dilakukan untuk menghindari penipuan? Yuk simak ulasannya sebagai berikut;

1. REPUTASI PENGEMBANG

Langkah pertama yang harus hati-hati dan teliti saat memutuskan membeli rumah adalah dengan mengecek reputasi developernya. Tahapan ini bisa dimulai dengan menanyakan pihak bank yang bekerjasama dengan developer. Apakah bank memberikan dukungan modal kerja konstruksi kepada pengembang. Biasanya bank baru akan mau bekerja sama, jika pengembang dinilai memiliki kelayakan dan kinerja yang baik.

Selain itu, Anda juga bisa mengetahui proyek perumahan mana saja yang sudah dikerjakan oleh pengembang. Lihat proses build di proyek sebelumnya. Kalau bagus berarti developernya bisa dipercaya. Cara lain adalah dengan memeriksa status izin seperti persyaratan IMB dan izin lokasi, legalitas hak atas tanah dalam proyek perumahan, termasuk status badan hukum pengembang. Legalitas ini akan menunjukkan kredibilitas pengembang.

2. LEGALITAS TANAH

Langkah selanjutnya adalah memastikan legalitas tanah tempat tinggal. Karena status tanah yang dikuasai pengembang seharusnya hanya HGB (Hak Guna Bangunan). Status ini memiliki jangka waktu tertentu dan harus diperpanjang lagi jika pengembang belum selesai mengelola lahan pemukiman. Kemudian, Anda bisa langsung mendatangi Kantor Pertanahan setempat dan memastikan asal usul status HGB dari tanah di perumahan yang digunakan pengembang. Ada dua kategori HGB, yaitu tanah yang dikuasai langsung oleh negara dan (HPL) Tanah Hak Pengelolaan. Dari segi legalitas, HGB yang berasal dari tanah yang dikuasai negara relatif lebih aman.

Baca Juga:  Fantastis, Intip Besaran Gaji Notaris

Karena untuk mengurus perpanjangannya, HGB berupa HPL akan memakan waktu lebih lama. Pasalnya, saat hendak diperpanjang, HGB jenis ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemegang HPL. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa HGB yang digunakan pengembang berasal dari tanah yang dikuasai negara agar tidak memusingkan di kemudian hari.

3. BIAYA PEMESANAN

Saat Anda memutuskan untuk membeli rumah dari developer, biasanya Anda akan dimintai booking fee sebagai tanda penyelesaian. Besaran uang yang harus diberikan sebagai booking fee berbeda-beda sesuai dengan peraturan perusahaan masing-masing developer. Misalnya ada developer yang menerima Rp 3 juta sebagai booking fee, tapi ada juga yang meminta Rp 10 juta. Oleh karena itu, agar tidak tertipu, hal selanjutnya adalah memastikan Anda mendapatkan kesepakatan tertulis mengenai reservasi rumah dan barang-barang pelengkapnya. Termasuk poin-poin yang menjelaskan bahwa booking fee akan dikembalikan jika proses pengajuan KPR ditolak oleh pihak bank. Karena ada developer yang tidak mau mengembalikan booking fee.

4. DP

Tips selanjutnya adalah jangan membayar uang muka (DP) sebelum KPR disetujui. Konsumen akan membayar dana tersebut langsung ke pengembang. Kemudian bank akan membayarkan sisa dana pembelian kepada pengembang, sisa dana tersebut selanjutnya akan dilunasi melalui KPR. Namun, tidak ada jaminan bahwa aplikasi hipotek akan disetujui oleh bank. Padahal bank sudah terikat kerjasama dengan developer. Karena yang dilihat bank adalah kemampuan finansial calon debiturnya dalam melunasi cicilan KPR. Oleh karena itu, tips membeli rumah KPR agar tidak tertipu adalah tidak membayar uang muka saat KPR masih dalam proses persetujuan. Karena dari banyak pengalaman, akan sulit untuk menarik kembali DP yang sudah dibayarkan jika DP tersebut sudah dibayarkan ke developer. Sementara di sisi lain hipotek ditolak oleh bank.

Baca Juga:  3 Cara Membeli Rumah Baru Untuk Pasangan Yang Baru Menikah

5. TANDA TANGAN PPJB

Ketika bank tempat pengajuan KPR sudah menyetujui pengajuan cicilan rumah, Anda tinggal membayar uang muka ke developer. Besaran uang muka ini kini cukup bervariasi. Standar yang ditetapkan Bank Indonesia adalah 20% dari total harga bangunan. Meski terkadang ada juga developer yang rela menerima DP lebih rendah. Setelah pembayaran DP selesai maka akan dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan developer. Amati dan teliti setiap detail isi perjanjian. Seperti halnya proses membangun rumah, biaya yang harus ditanggung pembeli, dan tentunya harga jual rumah yang tertera dalam kontrak. Menegaskan kembali sanksi yang diatur dalam perjanjian jika pengembang gagal mematuhi perjanjian.