Sebelum Menentukan Pilihan, Ketahui 5 Perbedaan Trading Saham Dan Forex

Perbedaan Trading Saham Dan Forex – Beberapa tahun belakangan ini kalangan anak muda Indonesia mulai menaruh ketertarikan pada dunia trading. Hal ini seturut dengan keinginan mereka untuk menambah uang tabungan ataupun sekedar bermain untuk mencari keuntungan secepat mungkin.

Selain itu, kemudahan mendapat aplikasi trading yang tinggal instalasi lewat Apps Store bawaan ponsel turut menyebabkan mereka tidak mengalami kesulitan dan kendala untuk bermain kapan dan di mana saja. Tidak ribet dan rumit sehingga gampang untuk mengecek pergerakan pasar.

Meski demikian, tidak sedikit kalangan anak muda yang memahami bahkan mengerti perbedaan trading saham dan forex. Mungkin saja mereka hanya sekadar mengikuti tren yang sedang naik sehingga tidak mencoba untuk mencari tahu dulu apa perbedaannya.

Ketidaktahuan tentang perbedaan tersebut mungkin akan berdampak buruk pada pilihan yang tepat bagi para trader pemula. Karena itu, perlu sebelum terjun ke dunia trading, Anda mengetahui banyak hal yang mesti dipahami.

Perbedaan Trading Saham Dan Forex

Dengan mengetahui perbedaan di antara keduanya, Anda sebagai pemula bisa menentukan mana yang kiranya cocok dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Meskipun terlihat sama dan perbincangan tentang kedua hal tersebut sedang trending, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Apa saja perbedaan trading saham dan forex? Simak penjelasan berikut ini yang bisa menjadi bahan pertmbangan buat Anda sebelum benar bermain trading. Dengan begitu, untuk mendapat keuntungan dari bermain trading bisa didapat semaksimal mungkin.

1. Instrumen yang Diperjualbelikan

Perbedaan pertama di antara keduanya adalah instrumennya. Keduanya memiliki perbedaan ketika Anda akan bermain trading. Trading saham lebih mengarah aktivitas jual beli surat berharga atas bukti kepemilikan aset perusahaan atau perseroan terbatas.

Baca Juga:  Mengenal Dan Cara Memulai Trading Forex Untuk Pemula

Hal ini berbeda dengan trading forex di mana instrumen yang diperjualbelikan adalah mata uang negara-negara di dunia atau valuta asing (Valas). Trading forex lebih pada perbandingan nilai mata uang sebuah negara dengan mata uang negara lain.

Dalam aktivitasnya pun berbeda. Dalam trading saham, Anda memang bisa menjual dan membeli saham perusahaan dengan sangat banyak mulai dari ratusan hingga ribuan tetapi yang Anda beli dan jual bukanlah bentuk fisiknya melainkan sekadar surat bukti kepemilikan saja yang berlaku dalam kurun waktu tertentu.

Sedangkan dalam trading forex, Anda hanya diberikan empat pasangan mata uang yang bisa diperdagangkan. Masing-masing mata uang tersebut adalah EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD, dan USD/CHF. Selain itu, terdapat tiga pasang komoditas yang diperdagangkan juga dalam trading forex, yakni USSD/CAD, AUD/USD, dan NZD/USD. Biasanya sebutan bagi mata uang lain adalah Cross Currency.

2. Tingkat Likuiditas

Dalam trading saham, tingkat likuiditasnya lebih bergantung pada popularitas dan kapitalisasi dari saham perusahaan yang dibeli. Anda bisa memilih saham perusahaan yang likuiditasnya tinggi dengan membeli saham yang terdaftar sebagai saham Blue Chip. Dana yang mengalir ke bursa saham dibagikan ke ratusan bahkan jutaan saham setiap harinya. Karenanya, pasar saham memiliki likuiditas yang tidak sefleksibel trading saham.

Sedangkan dalam trading forex, tingkat likuiditasnya sangat flexibel karena kapitalisasinya yang besar sehingga banyak trader yang tertarik pada trading forex. Pencairan dana untuk transaksi dilakukan sewaktu-waktu sehingga perputaran dana dalam trading forex bisa mencapai triliunan dolar per harinya yang bisa dipakai untuk bertransaksi.

3. Waktu Trading

Perbedaan trading saham dan forex berikutnya adalah waktu tradingnya. Dalam trading saham, terdapat batasan sesi. Biasanya jam buka dan tutup bursa saham di setiap negara berbeda-beda. Meski demikian, pasar saham umumnya dibuka pada hari senin sampai jumat yang terbagi menjadi dua sesi. Sesi I terjadi pada pukul 09:00-11:30 dan Sesi II pada pukul 13:30-14:49.

Baca Juga:  Mengenal Apa ItuTrading Saham Adalah

Selain itu, terdapat juga waktu perdagangan pasar uang tunai dan perdagangan pasar negosiasi yang masing-masing memiliki sesinya sendiri. Dalam pasar uang tunai punya satu sesi saja, yakni pada pukul 09:00-11:30. Sedangka pada pasar negosiasi memiliki dua sesi, yakni Sesi I pada pukul 09:00-11:30 dan Sesi II pukul 13:30-15:15.

Sedangkan dalam trading forex, waktu beroperasinya selama 24 jam setiap yang terbagi menjadi empat sesi perdagangan di dunia. Dalam trading ini Anda bisa memilih waktunya, misalnya, pada bursa Sydney pukul 05:00-14:00 WIB, bursa Tokyo pada pukul 06:00-15:00 WIB, London pada pukul 14:00-23:00 WIB, dan New York pukul 19:00-04:00 WIB.

Dalam trading forex terdapat istilah “Overlap” di mana jika merujuk pada jam operasional dan sesi di atas ada  jam yang “Tumpang Tindih”. Artinya, antara satu sesi dengan lainnya berlangsung secara bersamaan dan karenanya keduanya aktif secara bersamaan meski dalam waktu yang berbeda. Biasanya zona ini sangat ramai dalam trading forex.

4. Volatilitas

Perlu dipahami bahwa volatilitas adalah ukuran tingkat fluktuasi yang menunjukkan tingkat resiko terhadap perubahan harga sekuritas. Dalam trading saham, volatilitas saham lebih stabil dan dapat dilacak dari waktu ke waktu. Karenanya, hal ini sangat cocok bagi para trader yang menginginkan investasi jangka panjang stabilitas yang ditawarkan oleh saham perusahaan Blue Chip di pasar saham.

Sedangkan bagi para trader yang lebih menyukai jangka pendek, maka trading forex adalah pilihan yang tepat untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang cepat di pasar. Tingkat volatilitas dalam trading forex sangat tinggi mengingat perubahan harga di pasar yang begitu cepat sehingga harga aset bisa naik dan turun dengan cepat pula.

Baca Juga:  Apa Itu Crypto IDX Yang Sedang Trending Topic

5. Leverage

Pada dasarnya, leverage atau daya ungkit adalah penggunaan sumber dana dan aset perusahaan yang mempunyai biaya tetap (fixed cost) yang bertujuan untuk meningkatkan potensi keuangan dari para pemilik. Dengan leverage, para trader dimungkinkan bisa melakukan transaksi dengan modal yang lebih kecil ketimbang modal sesungguhnya.

Dalam trading forex, tingkat leverage-nya lebih tinggi daripada trading saham yang lebih atau mungkin saja tidak ada. Misalnya, di Amerika, trader di trading saham memiliki akses ke leverage dengan rasio 2:1, sedangkan dalam trading forex rasio leverage bisa lebih tinggi, yakni 50:1.

Seandainya Anda memiliki uang sebesar 1 juta maka dalam trading saham Anda hanya bisa melakukan transaksi sebesar uang itu untuk dibelikan saham. Semakin besar modal yang dimiliki, maka semakin besar pula keuntungan yang bakal didapat.

Sedangkan dalam trading forex, misalnya, Anda mempunyai uang sebesar 1 juta maka Anda masih bisa bertransaksi hingga ratusan juta dan milyaran. Dengan begitu, Anda punya peluang return yang besar. Apakah dengan trading forex lebih nampak berhasil? Belum tentu. Walaupun menawarkan manfaat yang besar bukan berarti mendapat manfaat yang besar juga. Jika salah memilih, maka yang mendatangi Anda hanyalah kerugian.

Itulah 5 perbedaan trading saham dan forex. Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan atau keperluan mana yang sekiranya cocok bagi Anda yang ingin memulainya. Pastikan tidak salah memilih agar tidak mengalami kerugian yang begitu besar.