Semakin dewasa seseorang, semakin sadar mereka seharusnya bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Kondisi beberapa bulan lalu di mana grafik harian kematian akibat Covid-19 berfluktuasi, menjadi indikator paling mudah untuk memahami bahwa kita berada dalam situasi yang tidak pasti. Lalu bagaimana menyikapi ketidakpastian ini? Memiliki asuransi merupakan solusi yang cukup tepat untuk mengendalikan ketidakpastian ini. Namun, jenis asuransi apa yang harus Anda miliki?
Jenis-jenis asuransi penting untuk diketahui. Pasalnya, sobat bisa menentukan asuransi apa yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan jika sobat mengetahui jenis asuransi apa saja yang ada. Selain itu, mengetahui jenis asuransi apa saja yang ada di Indonesia akan membuat sobat terhindar dari kesalahan informasi yang diberikan oleh pihak lain.
Lantas, apa saja jenis asuransi yang beredar di Indonesia? Yuk simak pemaparannya di artikel berikut ini.
Dari sekian banyak produk asuransi yang beredar di Indonesia, sebenarnya hanya ada dua kategori untuk asuransi itu sendiri. Kedua jenis asuransi tersebut adalah asuransi jiwa dan asuransi umum.
- Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa merupakan terjemahan bahasa Indonesia padanan kosakata asuransi jiwa dalam bahasa Inggris. Namun teman-teman pasti melihat ada sisi janggal pada padanan kata dalam bahasa Indonesia, bukan? Mengapa kata hidup yang berarti hidup diterjemahkan ke dalam jiwa?
Tidak ada keraguan bahwa ada asumsi yang salah tentang jenis asuransi ini. Salah satunya adalah perasaan didoakan agar cepat meninggal saat ditawarkan asuransi jenis ini. Namun, tidak seperti itu. Asuransi yang merupakan produk perlindungan, seperti halnya asuransi jiwa, melindungi nyawa orang-orang terkasih yang mau tidak mau ditinggalkan oleh pemilik polis, yang biasanya adalah kepala keluarga, karena takdir yang telah ditentukan.
Jadi, pada dasarnya asuransi jiwa melindungi kehidupan keluarga yang ditinggalkan oleh pemilik polis. Melindungi seluruh anggota keluarga dari penurunan gaya hidup, membatalkan rencana pendidikan anak yang telah direncanakan dengan sebaik-baiknya, dan memberikan waktu tambahan bagi pasangan yang ditinggalkan untuk tidak memikirkan keuangan selama masa berkabung.
Ada tiga jenis produk dalam asuransi jiwa, yaitu unit link, asuransi kesehatan, dan asuransi pendidikan.
- Unit Link
Unit link adalah istilah untuk semua produk asuransi yang juga memiliki investasi di dalamnya. Selain itu, produk unit link memiliki nilai premi yang flat setiap tahunnya. Tidak hanya itu, pemilik polis bisa mendapatkan uang dari hasil investasi di polisnya. Namun perlu digarisbawahi, jumlah uang yang terbentuk tidak menentu dan tidak bisa ditarik dalam sekejap.
- Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan memiliki peran yang cukup signifikan dalam menjaga cash flow seseorang, terutama ketika ada penyakit yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Cara kerja asuransi kesehatan yang melindungi pemegang polis dari biaya perawatan dan pengobatan yang mahal menjadikan asuransi ini salah satu jenis asuransi yang harus dimiliki setiap orang. Mengingat kemungkinan sakit begitu dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari.
- Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan adalah jenis asuransi yang melindungi rencana keuangan untuk pendidikan anak di masa depan. Mengapa rencana keuangan untuk pendidikan harus dilindungi?
Pendidikan merupakan suatu tujuan yang perwujudannya memerlukan proses yang cukup panjang. Dalam jangka waktu yang lama, potensi ketidakpastian muncul.
Setidaknya, ada tiga ketidakpastian yang dapat memicu risiko yang tidak dapat dihindari.
Pertama, inflasi yang menyebabkan harga segala sesuatu naik setiap tahunnya. Kedua, musibah yang mungkin menimpa setiap manusia. Hal-hal yang sering ditemui seperti kondisi kesehatan yang memburuk hingga meninggal di usia muda bukanlah hal yang mustahil. Ketiga, ketidakstabilan kondisi ekonomi di Indonesia yang dapat terjadi.
Jadi, asuransi pendidikan setidaknya melindungi tiga kemungkinan yang terjadi selama proses realisasi rencana keuangan pendidikan itu sendiri, sehingga jumlah nominal yang semula direncanakan tetap bisa direalisasikan meski ketiga musibah itu masih menimpa pemilik polis.