Perbedaan Saham Dan Obligasi – Perbedaan saham dan obligasi yang paling terlihat adalah terletak pada risiko didalamnya. Inilah yang harus dipahami oleh para investor apabila ingin memulai investasi. Seperti sudah diketahui, kegiatan investasi sendiri memang tengah popular selama beberapa tahun belakangan ini.
Dari sekian banyaknya pilihan opsi investasi, saham dan obligasi mempunyai popularitas cukup tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan jumlah peminatnya yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kendati, keduanya sama-sama memberikan peluang keuntungan cukup besar kepada para investor, tetapi ternyata keduanya mempunyai sejumlah perbedaan.
Jika dilihat lebih dalam, kedua jenis investasi ini memang sama-sama berupa dokumen penting. Tetapi apabila dilihat berdasarkan pengertiannya, maka terdapat sejumlah perbedaan yang ada didalamnya. Untuk memahaminya lebih lanjut, maka anda wajib menyimak penjelasan berikut ini.
Pengertian Saham dan Obligasi
Sebelum anda mengetahui apa sajakah perbedaan saham dan obligasi, maka perlu untuk mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Sebab sebagian besar dari anda pastinya belum memahami dengan baik arti sesungguhnya tersebut bukan?
Adapun pengertian dari saham sendiri merupakan surat berharga yang nantinya akan diperdagangkan di dalam bursa efek. Saham inipun dapat dijadikan sebagai bukti adanya penyertaan modal di perseroan ataupun bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan.
Sedangkan untuk obligasi sendiri merupakan surat pernyataan utang dari penerbit obligasi terhadap para pemilihnya. Keberadaannya inipun juga sama-sama diperjualbelikan dalam bursa efek. Tetapi ternyata masih terdapat sejumlah perbedaan didalamnya yang perlu diketahui.
Perbedaan Saham dan Obligasi
Instrumen di dalam kegiatan investasi ini sendiri memang mempunyai sejumlah perbedaan yang perlu diketahui oleh para investor. Itulah sebabnya sebelum anda memutuskan buat menjalankan investasi maka wajib buat mengetahui apa sajakah perbedaannya terlebih dahulu sebelum memutuskan buat terjun kedalam dunia ini.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini sejumlah perbedaan yang perlu anda ketahui.
1. Pihak Penerbit
Perbedaan yang pertama adalah terletak pada pihak yang menerbitkan kedua instrumen surat berharga dalam investasi tersebut. Dimana saham diterbitkan oleh pihak perusahaan terbuka yang telah terdaftar dalam bursa efek.
Sedangkan untuk obligasi sendiri diterbitkan oleh pihak pemerintah ataupun perusahaan. Baik berasal dari BUMN ataupun Swasta.
2. Fungsi
Perbedaan saham dan obligasi berikutnya terletak pada fungsinya. Dimana ketika anda membeli saham dari perusahaan, maka mempunyai sebagian porsi dari perusahaan sesuai dengan modal yang telah digelontorkan. Lain halnya dengan obligasi yang merupakan tanda bukti pengakuan utang antar penerbit serta pemegangnya.
Nantinya penerbit surat sebagai pemilik hutang dan pemegang surat akan bertindak sebagai investor. Jadi untuk pemilik saham surat saham mempunyai fungsi sebagai bukti sah terhadap kepemilikan dari perusahaan. Dan obligasi tidak berfungsi sebagai kepemilikan tetapi bukti piutang saja.
3. Sistem Pembagian Keuntungannya
Lanjut lagi ke sistem pembagian keuntungan saham dan obligasi dimana juga menggunakan sistem berbeda-beda. Misalnya saja pada saham, keuntungan yang akan anda peroleh berasal dari berapa lama bersih yang didapatkan oleh perusahaan sekaligus akan dibagikan kepada pihak yang mempunyai saham tersebut. Besarnya keuntungan juga akan tergantung dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Sedangkan pada obligasi, keuntungannya berasa dari hasil perhitungan harga pokok hutang dan akan ditambahkan dengan besaran bunganya. Masing-masing memang menawarkan keuntungan berbeda-beda.
4. Masa Berlaku atau Jangka Waktu
Perbedaan berikutnya terletak pada masa berlaku atau jangka waktu yang dimiliki. Tentunya untuk saham sendiri masa berlakunya ternyata tidak terbatas. Sebab apabila anda membeli saham tersebut, maka akan menjadi milik anda seterusnya.
Adapun hak kepemilikan tersebut akan hilang apabila investor memutuskan buat menjual saham tersebut kepada orang lain. Sedangkan untuk, obligasi mempunyai rentan waktu yang telah ditetapkan di awal perjanjian yaitu hingga tanggal jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan.
5. Harga Jual Beli Surat Berharga
Bukan hanya diatas saja, perbedaan lainnya juga terdapat pada harga jual beli kedua instrumen investasi di atas. Untuk saham sendiri memang lebih rentan karena adanya perubahan kondisi sehingga risiko didalamnya juga cukup tinggi. terlebih lagi apabila terjadi inflasi, perubahan kondisi ekonomi dan politik maka harganya akan mengalami perubahan cukup signifikan.
Lain halnya dengan obligasi dimana harganya juga akan stabil kendati tengah menghadapi berbagai macam kondisi keuangan. Dengan kata lain, tingkat risiko kerugiannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan saham. Itulah sebabnya, keberadaan obligasi lebih banyak diincar oleh para pemula yang baru terjun ke dalam dunia investasi.
6. Jumlah Keuntungan Yang Akan Didapatkan
Perbedaan berikutnya terletak pada jumlah keuntungan yang akan diberikan dari masing-masing instrumen tersebut. Adapun nilai atau besaran keuntungan obligasi memang relatif stabil sehingga nominal yang akan anda terima kemungkinan besar akan sama untuk setiap bulannya.
Itu berbanding terbalik dengan saham dimana besaran dividen atau keuntungannya mempunyai sifat fluktuatif alias berubah-ubah. Karena tergantung dengan berapa laba yang telah diperoleh perusahaan penerbitnya tersebut.
7. Pengenaan Pajak
Bagaimanakah pengenaan pajak dari kedua instrumental diatas pun juga mempunyai sejumlah perbedaan. Untuk saham, dividen yang akan diperoleh investor akan dipotong dengan pajak sesudah diperhitungkan berapakah nilai keuntungan didalamnya.
Sedangkan pada obligasi keuntungan yang diberikan kepada investor atau biasa dikenal dengan kreditur tidak akan dipotong pajak. Jadi jumlah yang anda dapatkan tersebut merupakan penghasilan atau nilai keuntungan sesungguhnya.
8. Likuiditas
Berikutnya adalah likuiditas dari masing-masing instrument. Dimana pemegang obligasi diwajibkan buat membayar walaupun pihak perusahaan penerbit tengah mengalami kebangkrutan. Sementara itu, nilai keuntungan saham yang terakhir akan langsung dibayarkan kepada pihak pemegangnya ketika perusahaan penerbit mengalami kolaps.
Persamaan Saham dan Obligasi
Walaupun mempunyai perbedaan cukup banyak, tetapi antara saham dan obligasi inipun ternyata juga mempunyai persamaan didalamnya yang perlu dipahami dengan baik. Adapun persamaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Bentuk Dokumen
Persamaan pertama adalah terletak pada bentuk dokumen didalamnya. Dimana berbentuk surat berharga yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan baik dari Swasta ataupun pemerintah BUMN. Bukti kepemilikan itulah nantinya dapat berbentuk cetak ataupun digital.
2. Sama-sama Memberi Keuntungan
Karena keduanya adalah surat berharga, maka kedua instrumen investasi inipun juga akan memberikan keuntungan kepada para pemegangnya atau investornya yang diterbitkan oleh perusahaan. Adapun nilai keuntungan tersebut juga berbeda-beda.
3. Mempunyai Hak Tebus
Masih ada persamaan lainnya antara saham dan obligasi yakni keduanya mempunyai hak tebus. Sebab nantinya para investor dapat menukarkan saham ataupun obligasi tersebut dengan uang. Tidak hanya itu saja, pihak perusahaan pun juga harus mampu memberikan uang sesuai dengan total nilai yang dimiliki oleh investor.
Jika anda akan memulai berinvestasi, maka terdapat 2 pilihan instrument yang bisa dipilih yakni obligasi dan saham. Sebelum menggelontorkan sejumlah dana, maka wajib mengetahui perbedaan saham dan obligasi sehingga tidak sampai salah pilih.