Pentingnya Persiapan Dalam Pembangunan Proyek

Sebelum membuat sebuah proyek atau menjalankan sebuah proyek haruslah mempersiapkan beberapa hal yang di butuhkan untuk membangun sebuah proyek itu agar pembangunan proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami masalah selama proses pembuatan proyek tersebut. Persiapan awal yang matang akan mendukung kesuksesan proyek yang sedang Anda kerjakan. Apalagi jika Anda sedang mengerjakan sebuah proyek besar tentunya harus memiliki persiapan yang sempurna terlebih dahulu sebelum memulai untuk mengerjakan proyek tersebut. Karena setiap pekerjaan selalu di awali dengan persiapan yang matang dahulu sebelum mengerjakan pekerjaan tersebut. Ada beberapa hal yang harus Anda siapkan sebelum membangun sebuah proyek diantaranya adalah sebagai berikut ini.

Melakukan Pengukuran Lokasi Dan Caranya

Persiapan pertama yang harus Anda lakukan sebelum memulai mengerjakan sebuah proyek adalah melakukan pengukuran lokasi proyek yang akan Anda kerjakan tersebut. Pengukuran lokasi ini biasanya di lakukan bersamaan dengan survey pertama kali ke lokasi proyek yang akan di gunakan sebagai lahan usaha tadi. Survey lokasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana lokasi yang akan di gunakan untuk pembangunan proyek tersebut apakah sudah sesuai keinginan ataukah belum. Dan juga pengecekan lokasi ini berfungsi agar Anda maupun klien Anda yang akan membangun proyek di atas tanah tersebut mengetahui bahwa lokasi yang di gunakan memang lokasi yang sempurna. Adapun cara pengukuran lokasi adalah sebagai berikut.

  1. Memeriksa dan memberikan patokan batas lahan: Pemeriksaan lahan ini di lakukan dengan cara mengecek surat-surat kelengkapan dokumen dari tanah yang akan di bangun sebuah proyek di atasnya. Setelah mengecek bahwa surat yang di miliki lahan tersebut resmi dan tanah terbebas dari urusan sengketa maka langkah selanjutnya adalah memberikan patokan atau tanda batas pada lahan yang akan di gunakan sebagai proyek. Patokan di sini penting apalagi jika tanah yang Anda gunakan berada di area perumahan.
  2. Memeriksa jenis tanah: Selanjutnya adalah memeriksa jenis tanah dari lahan yang akan Anda gunakan sebagai tempat proyek tersebut. Pemeriksaan jenis tanah ini bertujuan agar nantinya dapat lebih mudah dalam menentukan bahan dan alat kontruksi yang di gunakan dalam membangun proyek tersebut.
  3. Membuat gambar kerja: Setelah memeriksa tanah dan jenis nya langkah selanjutnya adalah membuat gambaran kerja dari lokasi proyek.
  4. Melakukan pengamatan pada kondisi lahan: Selain melakukan pemeriksaan terhadap jenis tanah hal yang harus Anda lakukan terakhir adalah melakukan pengamatan pada kondisi lahan dan lingkungan sekitarnya. Karena tidak semua tempat proyek memiliki lingkungan yang aman akan adanya bencana alam seperti longsor hingga gunung meletus. Oleh karena itu pengamatan kondisi di sekitar lahan proyek termasuk ke dalam hal yang penting.

Pembersihan Lahan Dan Merapikan Jalan Akses Ke Lokasi

Langkah selanjutnya dalam persiapan proyek adalah melakukan pembersihan lahan dan merapikan jalan akses ke lokasi proyek tersebut. Pembersihan lahan di sini memiliki artian sebagai kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan lokasi proyek dari halangan seperti pohon-pohon besar, semak belukar ataupun rumput liar yang keadaannya sudah sangat tinggi. Intinya pembersihan lahan adalah kegiatan yang di lakukan untuk membersihkan lahan tempat proyek di bangun sebelum menjalankannya proses pembangunan proyek tersebut agar tidak ada halangan selama proses pembuatan proyek.

Sedangkan untuk merapikan jalan akses ke lokasi adalah proses dimana Anda dan tim melakukan pembersihan atau membuat jalan yang dapat menjadi akses Anda dan tim yang akan membuat proyek sehingga ketika membawa alat berat tidak akan mengalami kesusahan yang berarti. Adapun cara pembersihan lahan yang akan di bangun proyek adalah sebagai berikut.

  1. Melakukan survey dan pengukuran ke lokasi lahan yang akan di gunakan proyek dan memberi batasan luas daerah dari lahan proyek tersebut.
  2. Mendatangkan alat berat seperti excavator dan mulai membersihkan lahan proyek. Excavator di sini berfungsi sebagai alat berat yang dapat di gunakan untuk merobohkan pohon-pohon besar.
  3. Setelah semua lahan proyek bersih maka langkah selanjutnya adalah meratakan atau menutup lubang yang ada pada lahan proyek tersebut.

Bagi yang belum mengetahui tentang alur atau tahapan dalam proses pembangunan, artikel berikut akan menjelaskan tahapan dalam pelaksanaan proyek pembangunan. Mulai dari tahap pertama yaitu perencanaan, hingga tahap akhir yaitu pemeliharaan dan persiapan penggunaan.

  1. Tahap Perencanaan (Planning)

Semua proyek konstruksi biasanya dimulai dari sebuah ide atau rencana dan dibangun berdasarkan kebutuhan. Pihak-pihak yang terlibat adalah pemilik.

  1. Tahap Studi Kelayakan

Pada tahap ini meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan:

  • Siapkan desain proyek kasar dan buat perkiraan biaya
  • Prediksi keuntungan yang akan didapat
  • Siapkan analisis kelayakan proyek
  • Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi

Pihak-pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau konsultan manajemen konstruksi (MK).

  1. Tahap Penjelasan (Briefing)

Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diperbolehkan sehingga konsultan perencana dapat dengan tepat menginterpretasikan keinginan pemilik. Kegiatan yang dilakukan:

  • Mengembangkan rencana kerja dan menunjuk perencana dan ahli
  • Mempertimbangkan kebutuhan pengguna, kondisi lokasi dan lapangan, desain perencanaan, perkiraan biaya, persyaratan kualitas.
  • Menyiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, dan rencana pelaksanaan
  • Buatlah sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat menggambarkan rencana dan batas-batas proyek.
  • Pihak-pihak yang terlibat adalah pemilik dan Konsultan Perencanaan.
  1. Tahap Desain (Desain)

Pada tahap ini dilakukan desain yang lebih detail sesuai dengan keinginan pemilik. Seperti pembuatan rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya (RAB), metode pelaksanaan, dan sebagainya. Kegiatan yang dilakukan:

  • Kembangkan garis besar proyek menjadi penyelesaian akhir
  • Periksa masalah teknis.
  • Minta persetujuan akhir dari pemilik proyek

Mempersiapkan :

  • Desain yang rinci
  • Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal
  • daftar kuantitas
  • Perkiraan biaya akhir

Pihak-pihak yang terlibat adalah konsultan perencanaan, konsultan Mahkamah Konstitusi, konsultan value engineering dan/atau konsultan surveyor kuantitas.

  1. Tahap Pengadaan/Tender

Pada tahap ini tujuannya adalah untuk mencari kontraktor yang akan mengerjakan proyek konstruksi, atau bahkan mencari subkontraktor. Kegiatan yang dilakukan:

  • Prakualifikasi
  • Dokumen Kontrak
  • Pihak-pihak yang terlibat adalah pemilik, kontraktor, konsultan MK.
  1. Tahap Implementasi (Konstruksi)

Tujuan pada tahap ini adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang telah dirancang oleh konsultan perencana dengan biaya yang disepakati, batas waktu, dan dengan kualitas yang dipersyaratkan. Kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan seluruh kegiatan operasional di lapangan.

Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah:

  • Perencanaan dan pengendalian
  • Jadwal waktu pelaksanaan
  • Organisasi lapangan
  • Tenaga kerja
  • Peralatan dan bahan

Kegiatan Koordinasi :

  • Mengkoordinasikan semua kegiatan pembangunan
  • Mengkoordinasikan sub kontraktor
  • Pihak-pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas dan/atau Konsultan Mahkamah Konstitusi, kontraktor, Sub Kontraktor, pemasok dan instansi terkait.
  1. Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance & Start Up)

Tujuan pada tahap ini adalah untuk memastikan bahwa bangunan sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas berfungsi dengan baik. Kegiatan yang dilakukan adalah :

  • Menyiapkan data pelaksanaan, baik berupa data saat pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
  • Periksa bangunan dengan cermat dan perbaiki kerusakannya
  • Menyiapkan petunjuk operasional/implementasi dan pedoman pemeliharaan.
  • Melatih staf untuk melakukan pemeliharaan
  • Pihak-pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/MK, pengguna, pemilik