Jahe merupakan salah satu tanaman yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh ketika pandemi seperti ini ataupun tidak pandemi. Sehingga banyak yang melakukan budidaya jahe mulai dari menyiapkan benih hingga proses pemeliharaannya. Ingin tahu seperti apa? Simak langkah berikut ini supaya hasil panen jahe merah Anda melimpah.
Apa Itu Jahe Merah?
Bentuk dari jahe merah ditandai dengan rimpang yang berukuran lebih kecil apabila dibandingkan dengan jahe pada umumnya. Warnanya sendiri jingga hingga merah muda yang tergantung dari waktu panennya. Karakteristik selanjutnya adalah terasa lebih pedas, aroma yang lebih tajam, dan serat yang kasar.
Syarat Tumbuh Jahe Merah
Berikut ini beberapa syarat dari pertumbuhan jahe merah yang bagus agar budidaya jahe merah yang Anda lakukan bisa menghasilkan panen yang melimpah:
1. Iklim dan Suhu
Negara Indonesia sudah terkenal dengan iklimnya yang tropis dan dipercaya oleh masyarakat sangat baik bagi keberlangsungan hidup dari tumbuhan yang sedang dibudidayakan. Ternyata memang benar faktanya, tetapi bagi keberlangsungan jahe merah ternyata terdapat suhu udara lebih spesifik lagi.
Suhu optimum yang dimaksud adalah berkisar antara 19oC hingga 30oC. selain itu, bagi daerah yang mempunyai curah hujan intensitas antara 1000 hingga 4000 mm per tahun akan sesuai bagi lingkungan untuk budidaya jahe merah.
Walaupun seperti itu, daerah yang mempunyai curah hujan kurang dari 1000 mm per tahun bisa juga mempunyai peluang. Namun, yang harus diperhatikan adalah penyiraman serta pengairan lebih dioptimalkan lagi. Kemudian jangan lupa bahwa penanaman jahe merah dilakukan ketika awal musim penghujan.
2. Benih yang Baik
Apabila Anda menginginkan hasil tanaman yang bagus, maka harus memilih benih yang berkualitas. Hal ini merupakan langkah awal di agar bisa memulai budidaya jahe merah dengan skala besar. Untuk ciri-ciri nya adalah mempunyai bentuk rimbang yang lebih besar, kadar air masih melimpah, rimpang tidak terinfeksi oleh hama, rimpangnya sehat, dan kondisi rimpang yang tidak berkerut serta segar. Intinya di dalam pemilihan benih yang baik adalah tidak ditemukan adanya kecacatan dalam bentuk apapun, termasuk ketika Anda sedang melakukan budidaya ikan koi pasti juga akan memilih bibit yang tidak cacat.
Kemudian umumnya mempunyai warna merah menyala atau warna cerah. Selain itu Anda juga harus memperhatikan ukuran benih, umumnya ukurannya bervariasi, begitu juga dengan warna dan bentuknya. Selanjutnya benih tidak boleh dicampur dengan benda asing, misalnya sampah, biji, kulit, ataupun kerikil.
3. Kemiringan Lahan
Syarat pertumbuhan jahe merah selanjutnya adalah kemiringan lahan yang harus Anda perhatikan karena sering sekali diabaikan atau dilupakan. Perakaran yang dangkal nantinya akan berpengaruh ke dalam kekuatan dari akarnya. Sehingga, tanah yang mempunyai kemiringan dengan persentase kurang dari 3% merupakan syarat yang bagus.
4. Jenis Tanah dan pH
Anda harus menggunakan tanah ringan yang telah terkandung dengan bahan tinggi organik, misalnya saja tanah lempung yang tidak basah dan mengandung pasir. Tanah untuk budidaya jahe haruslah subur dan gembur sehingga nantinya bisa dicangkul dengan baik supaya bisa menghasilkan tanaman yang banyak.
Sebaiknya, Anda harus menggunakan jenis latosol coklat atau merah. Hal itu dimaksudkan supaya pH tanah berkisar antara 6,8 hingga 7. Selanjutnya Anda juga harus memperhatikan bahan pupuknya, yaitu yang berkualitas dan mengandung bakteri premium.
Membuat Bibit Jahe Merah Berkualitas
1. Melakukan Penyemaian
Ternyata Anda bisa membuat bibit sendiri. Pilihan ini tentunya akan mempunyai prospektif tinggi dan bisa mendatangkan keuntungan besar. Cara yang harus Anda lakukan adalah dengan cara membalik tanah kemudian mencangkulnya hingga kedalamannya berkisar 10 cm.
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat gundukan dan menyiapkan tanah untuk jahe kurang lebih seluas 1 ha. Siramilah tanah hingga tanahnya menjadi lembap. Jangan lupa untuk menyemprot stimulant bio organik pada lahan yang telah Anda siapkan tadi. Selanjutnya diamkan hingga beberapa hari supaya bakteri baik dapat menggemburkan tanah.
Setelah itu, Anda harus melakukan penyemaian dengan cara merendam rimpang jahe merah ke dalam pupuk organik. Lakukan penyusunan rimbang di atas dari jerami dan pastikan bahwa susunannya tidak membuat bibitnya bertumpuk. Kemudian tutupilah susunan rimpangnya dengan jerami kurang lebih setebal 5 hingga 10 cm. Lakukan hal itu terus hingga menjadi empat lapis susunan rimpang. Jangan lupa sirami secukupnya dengan air supaya tetap menjaga kelembapannya.
2. Merawat Pembibitan
Cara yang harus Anda lakukan untuk merawat bibit cukuplah sederhana, yaitu dengan melakukan penyiraman setiap sore dan pagi hari. Air yang akan disiramkan dapat menggunakan sprayer supaya kelembaban yang dihasilkan lebih merata.
Jangan lupa untuk mencampur air dengan larutan pupuk organic. Hal ini bertujuan supaya bakteri berkualitasnya bisa menunjang perkembangan dan pertumbuhan tanaman dengan baik. Setelah 2 minggu kemudian, Anda bisa melanjutkan untuk pemilihan bibit budidaya jahe merah berkualitas.
3. Pemilihan Bibit
Anda harus memilih bibit yang potongan rimpangnya mempunyai 3 hingga 5 mata tunas, sudah bertunas, dan beratnya antara 40 hingga 60 gram setiap potong bibitnya. Setelah itu, bibit dapat langsung Anda gunakan ke dalam penanaman dengan berbagai jenis media tanam.
Tahap Tanam Hingga Proses Panen
1. Media
Salah satu media penanaman terbaik yang dapat Anda gunakan adalah pencampuran kotoran hewan kendang dengan jerami yang telah difermentasi. Kemudian siapkan pula polybag lalu taruhlah benih dan kemudian tutup lagi dengan menggunakan media. Usahakan untuk menanamnya di tempat yang teduh atau sejuk. Perbandingan yang dibutuhkan antara tanah liat dan arang sekam adalah 50% dan 50%.
2. Penyemaian
Rimpang bisa Anda semai selama dua minggu dan selanjutnya dapat dipindahkan ke dalam polybag kecil. Polybag yang dimaksud bisa yang berukuran 15 cm x 15 cm atau 10 cm x 12 cm. Kemudian tanaman akan memerlukan waktu sebulan. Di waktu itu usahakan untuk menyiramnya hanya satu kali, yaitu ketika sore hari. apabila Anda terlalu banyak memberikan air, maka tanaman budidaya jahe akan mudah busuk.
3. Pemanenan
Umumnya pemanenan akan dilakukan ketika tumbuhan mencapai tinggi yang bervariasi, yaitu antara 40, 25, atau bahkan 20 cm. Pada saat tanaman sudah berumur 4 bulan, maka daun akan terlihat tua dan lebih matang. Apabila sudah mencapai umur tersebut, tandanya tanaman sudah masuk ke dalam proses perawatan.
Untuk cara pemanenannya sendiri sangatlah mudah, yaitu Anda hanya perlu mencabut jahe secara langsung dari dalam tanah. Tahap ini dilakukan ketika sudah berumur 8 bulan dihitung sejak masa tanamnya. Setelah Anda cabut, maka bersihkanlah tanaman dan potong di bagian batangnya. Selanjutnya pisahkan yang mempunyai kualitas bagus dan jangan lupa diletakkan ke dalam wadah yang higienis.
4. Perawatan
Perawatan di sini bisa Anda lakukan ketika sudah berusia 4 bulan. Perawatan yang dimaksud adalah dengan memotong pucuk dahan, yaitu berkisar sebanyak 3 daun terhitung dari pucuk yang harus Anda buang. Tujuan dari perawatan ini adalah supaya bisa mengurangi asupan makanan ke atas, padahal seluruh bagian dari tanaman tentunya memerlukan asupan nutrisi yang sama.
5. Intensitas Sinar Matahari
Tanaman jahe merah yang telah berusia 2,5 hingga 7 bulan ternyata memerlukan tingginya intensitas cahaya matahari. Sehingga letakkanlah tanaman ke area yang terbuka dan pastikan bahwa presentase terkena sinar mataharinya sebesar 75% hingga 100%.
6. Penyiangan
Pada tahap ini berguna untuk bisa menyingkirkan tanaman liar atau gulma yang telah tumbuh di sekitar jahe. Anggapannya sendiri memang seperti benalu, sehingga apabila Anda tidak menyingkirkannya, maka nutrisi baik akan diserap atau direbut oleh gulma tersebut.
Itulah sedikit informasi terkait dengan langkah terbaik untuk menghasilkan panen budidaya jahe merah yang melimpah dan bisa meraup keuntungan yang banyak. Semoga Anda berhasil di dalam melakukan budidaya tersebut.