https://ageneuro2024.id/ https://aubrac-pont-sainte-maxence.ac-amiens.fr/sincor/ Dewahoki303 https://coursedrill.com/ Dewahoki303

Hambatan yang Dihadapi Broker Properti Pemula

Bisnis properti yang mulai menunjukkan stabilitas membuat banyak orang beralih profesi menjadi broker properti karena tergiur dengan keuntungannya. Selain banyak keuntungan dari pekerjaan pialang real estat, dapat dikatakan bahwa pekerjaan itu sangat mudah dan memiliki jam kerja yang fleksibel. Namun, meskipun merupakan pekerjaan yang mudah, bukan berarti seorang pialang properti tidak dihadapkan pada masalah terkait properti. Faktanya, masalah ini sering terjadi pada broker properti pemula yang baru mencoba menjadi broker properti. Tantangan atau masalah yang sering dihadapi oleh para broker properti pemula adalah sebagai berikut.

#1 Merasa Seperti Anda Yang Paling Tahu

Saat berhadapan dengan calon klien, atau pemilik properti yang akan dijual, biasakan untuk mendengar keluhan dan harapan mereka tentang properti yang ingin mereka jual, bukan sebaliknya. Dengan mendengar keluhan dan harapan, Anda sebagai broker properti akan mengetahui strategi yang tepat dalam memasarkan properti klien. Jangan merasa Anda paling tahu, baik karena alasan properti klien dijual, atau tentang lokasi properti klien dijual, kecuali Anda benar-benar tahu masalahnya, atau Anda tahu lokasinya.

Seorang klien yang hanya mengatakan apa yang dibutuhkan bukanlah klien yang tidak mengerti. Bisa jadi karena sifatnya, dia tahu banyak tapi tidak mau banyak bicara, atau tahu banyak, dan sengaja memilih diam, tapi sembari menilai agen atau broker properti seperti apa yang ada di hadapannya. , seberapa kompeten, dan seperti pengemudi, bagaimana Anda mengendalikan kendaraan.

Jika Anda tidak memahami hal ini, berhati-hatilah, proposal Anda sebagai calon pialang real estat untuknya dapat hilang, dan klien potensial Anda akan beralih bekerja dengan agen lain. Padahal, properti yang akan dijual adalah properti yang menurut Anda akan cepat laku. Dan akhirnya, selamat tinggal.

#2 Rendah Diri

Alih-alih menjadi rendah hati, Anda sebenarnya lebih rendah diri. Jangan menjadi broker real estat yang rendah diri. Jika Anda telah mendapatkan kepercayaan dari klien untuk memasarkan properti Anda, Anda harus dengan percaya diri memasarkan properti Anda kepada calon pembeli di daftar Anda. Ketika Anda merasa minder dengan calon pembeli properti yang Anda incar, maka yakinlah bahwa calon pembeli properti akan “merasa di atas angin”, karena Anda mungkin terlihat canggung, gugup, dan tidak percaya diri dengan kehadirannya.

Dalam pertempuran, ketika ini terjadi, Anda dikalahkan secara psikologis. Maka tidak ada artinya melanjutkan pertempuran kan? Itu berarti kalah sebelum bertarung. Ingat, modal Anda adalah berani dan percaya diri. Siapapun calon pembeli properti yang Anda tawarkan, jangan pernah mundur selangkah pun.

Oleh karena itu, untuk memenangkan pertarungan, gunakan strategi dengan lebih mengidentifikasi orang atau profil calon pembeli properti, mencari latar belakangnya, jenis pekerjaannya, pekerjaannya, dan sebagainya. Mungkin tidak sampai di sana pertama kali, tetapi Anda dapat mengompilasinya dengan data tim Anda.

Jika Anda sudah memiliki informasi, dan menguasai hal-hal tentang calon pembeli properti, maka saat Anda berbicara dengannya, Anda sudah menguasai separuh hatinya, dan Anda hanya perlu menyadapnya dengan menunjukkan profil properti yang Anda tawarkan dan apa manfaatnya.

Setiap penjual properti memiliki motivasi yang berbeda-beda, baik karena mereka menjual karena pindah lokasi kerja, membutuhkan rumah yang lebih besar, atau karena ingin suasana baru. Namun, menjual rumah bisa jadi sulit ketika memilih agen properti, menetapkan harga, dan bernegosiasi. Properti untuk dijual bisa mahal, dalam kondisi baik dan di lingkungan yang baik. Namun, jika penjual membuat kesalahan kecil, properti bisa berada di pasar untuk waktu yang lama.

Untuk membantu Anda menjual rumah Anda dengan lancar, berikut adalah kesalahan besar penjual rumah yang harus Anda hindari:

  • Tidak menampilkan properti secara menarik

Anda tidak perlu merenovasi seluruh rumah dan menghabiskan banyak uang. Namun, ada langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk membuat properti tampak lebih berharga. Kesan pertama, terutama pada eksterior, sangat penting. Bersihkan jendela, cat pintu depan dan pastikan rumput di halaman depan tidak berantakan.

  • Terburu-buru

Jangan terburu-buru untuk menjualnya saat Anda baru memutuskan untuk menjualnya. Fluktuasi harga dan ketersediaan dapat berdampak besar. Cobalah untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dan cari tahu tren apa yang sedang terjadi di daerah Anda.

  • Mempekerjakan agen yang salah

Memilih agen adalah salah satu langkah terpenting saat menjual properti. Jangan biarkan hubungan keluarga atau persahabatan memengaruhi keputusan Anda. Ketika berurusan dengan uang, hubungan profesional lebih baik. Jangan menyewa agen pertama yang Anda temui juga. Cobalah untuk mencari tahu lebih banyak tentang koneksi dan keterampilan mereka sebelum mempekerjakan mereka.

  • Pasang harga tinggi

Nilai emosional suatu properti berbeda dari nilai sebenarnya. Calon pembeli tentu tidak akan tahu tentang kerja keras yang telah Anda lalui dengan properti tersebut. Cobalah untuk menilai secara objektif saat memutuskan harga. Mengisi properti dengan kenangan indah tentunya juga sangat indah. Anda dapat memberi tahu agen real estat Anda mengapa rumah Anda begitu istimewa, dan dia mungkin dapat menggunakannya sebagai dasar negosiasi saat menawarkannya kepada pembeli.

  • Menahan informasi (seperti menyembunyikan kerusakan)

Rumah telah dijual. Seorang pembeli baru kemudian masuk dan menemukan atap bocor karena rayap. Jika pembeli mengetahui bahwa Anda mengetahui masalah tersebut dan tidak menyebutkannya saat pembelian masih berlangsung, pembeli dapat menarik diri dari perjanjian pembelian.

  • Tidak mempertahankan kontak dengan agen

Mengandalkan sepenuhnya pada agen dan tidak terlibat dalam proses penjualan adalah sebuah kesalahan. Mintalah pembaruan rutin tentang bagaimana properti Anda di pasar dan bagaimana harga pesaing. Anda bukan satu-satunya klien mereka (agen), jadi pastikan dia selalu menjadikan Anda prioritasnya.

  • Tidak sabar

Menjual rumah membutuhkan waktu. Jangan berharap bisa menjual rumah dalam beberapa minggu. Lebih penting lagi, ketika rumah tidak cepat terjual, jangan langsung menurunkan harga dengan tergesa-gesa.Diskusikan dengan agen dan diskusikan langkah selanjutnya. Rata-rata, sebuah rumah akan terjual dalam waktu tiga sampai enam bulan. Pengecualian hanya semakin membuktikan teori ini.

  • Tidak mau bernegosiasi

Ketahuilah bahwa properti biasanya tidak dijual dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Jangan ambil hati jika seseorang menawar dan tetap berpegang pada harga awal. Suatu saat Anda tentu harus mau bernegosiasi. Ingatlah bahwa pembeli biasanya akan mencoba menemukan cacat pada properti Anda sehingga mereka dapat melakukan negosiasi yang lebih menguntungkan.

https://ageneuro2024.id/ https://aubrac-pont-sainte-maxence.ac-amiens.fr/sincor/ Dewahoki303 Dewahoki303