Ternyata Ini Cara Budidaya Jamur Tiram Putih Yang Menguntungkan!

Seperti halnya budidaya tanaman lain, sebelum melakukan budidaya jamur calon pembudidaya juga harus memahami teknik dan cara perawatannya. Karena, budidaya yang dilakukan dengan cara asal-asalan akan berakibat fatal. Berikut ini, merupakan ulasan lengkap terkait cara membudidayakan jamur tiram:

Cara Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram adalah salah satu komoditas yang saat ini banyak dibutuhkan oleh pemilik usaha di bidang kuliner. Jamur tiram kerap dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan makanan karena rasanya yang lezat dan mengandung banyak nutrisi.

Bahkan kandungan nutrisi yang terdapat di dalam jamur tiram, diyakini dapat membantu mengatasi masalah pada kesehatan. Jadi, tidak heran jika semakin hari, potensi pasar bisnis jamur tiram semakin luas. Keuntungan budidaya jamur tiram pun juga semakin meningkat.

Bisnis ini selain menguntukan, penerapan dan perawatannya juga cukup mudah untuk dilakukan. Asalkan, pembudidaya paham dengan cara pembudidayaan yang tepat. Paling tidak pembudidaya harus paham dengan syarat tumbuh, tempat budidaya yang tepat, dan cara penanaman bibit.

Mengetahui Syarat Tumbuhnya Jamur

Seperti halnya dengan budidaya vanili agar budidaya jamur tiram dapat berjalan dengan lancar , maka harus dipahami dulu syarat tumbuhnya jamur tiram. Dengan mengetahui syarat-syaratnya, diharapkan pembudidaya bisa cepat tanggap jika suatu ketika jamur yang dibudidayakan tidak seperti yang diharapkan.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar jamur dapat tumbuh dengan baik dan hasilnya maksimal. Beberapa syarat yang harus dipenuhi di antaranya adalah, derajat keasaman, suhu, kelembaban, pencahayaan, dan kadar udara. Di bawah ini terdapat ulasan yang lebih lengkap tentang syarat tumbuhnya jamur:

Menyesuaikan Derajat Keasaman

Jamur tiram akan mengalami pertumbuhan yang optimal pada derajat keasaman yang mendekati normal, yaitu 6,8 s/d 7,0. Jika derajat keasaman yang didapat terlalu rendah, maka pertumbuhan miselium jamur akan terganggu. Bahkan, bisa memancing pertumbuhan jamur lain yang akan berakibat pada kematian jamur tiram. Derajat keasaman yang terlalu tinggi juga tidak disarankan, karena sistem metabolisme jamur bisa terganggu.

  1. Menstabilkan Suhu

Selain derajat keasaman, suhu juga harus dikontrol. Kenapa? agar pertumbuhan jamur dapat berjalan dengan baik. Umumnya suhu yang diperlukan ketika masa inkubasi adalah 28 – 30 derajat celcius. Sedangkan pada saat pembentukan buah sampai dengan pemanenan, suhu yang baik untuk jamur adalah 22 s/d 28 derajat celcius.

  1. Menjaga Kelembaban

Agar jamur tiram dapat tumbuh dengan baik, maka pada saat inkubasi, jamur harus berada dalam kelembaban antara 50 s/d 60%. Sedangkan kelembaban yang diperlukan pada saat pembentukan tubuh buah adalah 90 s/d 95%. Kelembaban tersebut tidak boleh kurang, sebab jika kurang substrat jamur akan mengering dan buah tidak akan muncul.

  1. Pencahayaan

Sebagaimana jamur pada umumnya, jamur tiram juga sangat peka terhadap sinar matahari. Jadi, usahakan untuk tidak memberikan asupan sinar matahari secara langsung pada budidaya jamur.

Jika bibit jamur terlalu banyak mendapat asupan sinar matahari, maka jamur yang tumbuh akan kecil-kecil dan mudah layu.

Namun sebaliknya, jika jamur diberi asupan sinar matahari dengan cara tidak langsung, makan pertumbuhan jamur akan lebih mudah terangsang. Jamur  yang tumbuh juga akan lebih besar dan lebih segar daripada yang mendapat asupan sinar matahari secara langsung.

  1. Kadar Udara

Jika menginginkan pertumbuhan jamur yang optimal, maka kadar Oksigen yang diberikan harus selalu cukup. Jamur yang kekurangan kadar oksigen akan tumbuh dalam keadaan abnormal. Jamur akan mudah layu dan cepat mati.

Jika ingin pertukaran udara di dalam kumbung berjalan dengan baik, maka kumbung harus diberi ventilasi. Jangan sampai, jamur mendapatkan konsentrasi karbon dioksida yang berlebih, karena hal itu bisa menyebabkan pertumbuhan jamur menjadi tidak maksimal. Konsentrasi CO2 di dalam kumbung maksimal 0,02%.

Menyiapkan Tempat Budidaya

Setelah mengetahui syarat terjadinya pertumbuhan jamur, langkah selanjutnya untuk memulai budidaya jamur adalah dengan menyiapkan lahan. Tidak hanya itu, pembudidaya juga harus menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk keperluan budidaya. Apa saja? berikut ulasan lengkap tentang keperluan budidaya:

1. Menyiapkan Kumbung

Dalam budidaya jamur, khususnya jamur tiram diperlukan tempat budidaya jamur tiram yang biasa disebut kumbung. Bangunan tersebut akan digunakan untuk menyimpan log jamur sebagai tempat tumbuhnya jamur. Biasanya kumbung dibuat dari bilik bambu. Tetapi, tidak menutup kemungkinan jika kumbung dibuat dari tembok permanen. Tergantung dengan anggaran biaya yang tersedia.

Nantinya, di dalam kumbung tersebut akan disusun rak budidaya jamur tiram yang digunakan untuk meletakkan baglog. Tidak ada patokan ukuran khusus untuk membuat kumbung, karena itu tergantung dengan luas lahan yang tersedia. Penyusunan baglog di dalam kumbung hanya untuk memudahkan proses pemeliharaan jamur dan menjaga sirkulasi udara. Umumnya, satu rak diisi dengan 4/5 log jamur.

3. Menyiapkan Log Jamur

Tahapan budidaya jamur tiram selanjutnya, adalah menyiapkan log jamur. Setelah kumbung siap dan rak telah ditata, hal yang harus disiapkan selanjutnya adalah Log jamur. Apa itu log jamur? Log adalah media tempat tumbuh jamur. Biasanya log jamur berbentuk silinder, dibungkus menggunakan plastik dan ujungnya diberi lubang. Melalui lubang tersebut jamur akan tumbuh.

4. Menyusun Log Jamur

Apabila log sudah siap, langkah selanjutnya adalah menyusun di atas rak yang ada di dalam kumbung. Log dapat disusun dengan cara horizontal ataupun vertikal. Perlu diketahui bahwa, dua cara menyusun log tersebut memiliki kelebihan masing-masing.

Ketika penyiraman terjadi secara berlebih, Log jamur yang disusun dengan cara horizontal akan lebih aman. Air tidak akan mudah masuk ke dalam log yang disusun dengan cara horizontal. Proses pemanenannyapun akan lebih mudah daripada yang disusun dengan cara vertikal. Kekurangan hanya satu, yaitu penyusunan akan memakan lebih banyak tempat.

Penanaman Bibit Jamur

Dalam tahapan budidaya jamur ini, proses harus dilakukan dengan cepat. Selain itu, proses penanaman juga harus dilakukan di tempat tertutup. Walau harus dilakukan dengan cepat, penanaman juga harus dilakukan dengan teliti. Di bawah ini adalah cara penanaman bibit yang harus diterapkan:

  • Menyiapkan media budidaya jamur tiram (log).

  • Menutup log menggunakan kapas.

  • Pada setiap media diberikan 3 sendok bibit jamur. Sebelum dituangkan pada media, sendok harus selalu dipanaskan terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya kontaminasi.

  • Buka karet yang ada di log.

  • Buka kertas dan kapas penutup yang ada di log.

  • Letakkan log di depan tangan kiri.

  • Lakukan penyemprotan pada ruangan menggunakan alcohol 95%

  • Letakkan log yang sudah diberi bibit pada rak.

  • Diamkan semua log yang telah diberi bibit sampai ditumbuhi jamur.

  • Semprotkan air dan pupuk organik.

  • Biarkan sampai jamur tumbuh dengan lebar dan mekar, kemudian lakukan pemanenan.

Demikian panduan budidaya jamur tiram yang harus dipahami. Jika ingin proses budidaya jamur berhasil sampai ke tahap panen, jangan lupa untuk mempelajari cara perawatan jamur tiram yang tepat. Agar, bibit jamur bisa tumbuh dengan baik dan hasil panen yang didapat melimpah.