15 Istilah Investasi Saham yang Pemula Harus Tahu

Dalam dunia investasi saham terdapat berbagai istilah yang dijadikan sebagai referensi untuk melakukan transaksi. Bahkan, sebagian dari istilah itu juga digunakan untuk mengambil keputusan. Ini yang membuat para investor pemula harus memahami banyak istilah penting. Pergerakan fluktuatif dari saham memang menjadi bagian penting bagi pertimbangan saham. Apalagi banyak saham yang dipengaruhi oleh banyak indikator eksternal perusahaan. Misalnya saja pemberitaan media yang selalu menggunakan berbagai istilah. Semakin banyak istilah investasi saham yang dipahami maka akan semakin mudah untuk mengambil keputusan.

15 istilah investasi saham yang wajib diketahui

Masing-masing istilah pada investasi saham memang sering dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Selain itu, istilah ini juga bisa dijadikan sebagai referensi dalam mengetahui pilihan saham yang memiliki prospek jangka panjang. Bahkan, ada beberapa istilah yang dijadikan untuk melakukan analisis dengan melibatkan banyak indikator penting. Investor pemula dianggap wajib untuk mengetahui lebih banyak istilah penting. Hal ini agar terhindar dari keputusan yang kurang tepat dalam melakukan transaksi. Berikut ini ada 15 istilah investasi saham yang bisa menjadi pedoman dan referensi terdiri dari:

1. Bursa Efek

Salah satu istilah paling penting yang patut dipahami investor pemula adalah Bursa Efek. Istilah Bursa Efek merujuk pada lembaga yang menjadi wadah bagi perusahaan untuk melakukan perdagangan saham maupun obligasi. Bursa efek juga menerapkan peraturan dan menjadi fasilitator bagi perusahaan yang menerbitkan saham dengan para investor. Bagi investor pemula bisa menjadikan Bursa Efek sebagai marketplace yang memudahkan investor dalam pembelian maupun penjualan saham.

Baca Juga:  Cara Bermain Saham Online Mudah Agar Terhindar Kerugian, Pemula Wajib Tahu

2. Emiten

Istilah lain yang wajib dipahami adalah Emiten. Istilah ini diberikan kepada perusahaan yang mencatatkan di bursa efek. Perusahaan akan mendapatkan kode bursa yang menjadi penanda dan memudahkan para investor dalam pembelian saham. Kode emiten akan disesuaikan dengan peraturan bursa hingga pengajuan oleh perusahaan itu sendiri. Kode emiten yang berlaku di bursa efek Indonesia saat ini merupakan kombinasi 4 huruf. Kodel ini juga memudahkan pencarian yang dilakukan para investor.

3. Auto Rejection Atas

Ini merupakan istilah yang menunjuk bahwa terjadi kenaikan nilai saham yang melebihi batas kewajaran. Istilah ini juga sering disebut dengan ARA. Bursa Efek akan melakukan pemberhentian transaksi bila emiten mengalami ARA berlebihan. Sanksi ini memiliki batas waktu tertentu.

4. Auto Rejection Bawah

Istilah ini merupakan kebalikan dari ARA. Auto Rejection Bawah adalah istilah yang diberikan kepada emiten yang mengalami penurunan nilai saham melebihi batas kewajaran. Bursa akan menghentikan secara otomatis seluruh kegiatan transaksi untuk menghindari nilai kerugian yang terlalu besar bagi investor. Durasi penghentian transaksi akan berlaku sesuai dengan aturan bursa efek.

5. Akuisisi

Istilah ini ditujukan bagi perusahaan atau badan usaha yang melakukan pembelian saham dari perusahaan lainnya. Istilah Akuisisi juga diberikan pada saat emiten yang terdaftar di bursa efek melakukan pengambilan saham secara mayoritas dari perusahaan lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai valuasi saham dan memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi.

6. Bullish

Ini adalah istilah yang ditujukan bagi peningkatan nilai saham secara signifikan. Bullish terjadi karena sebagian besar investor melakukan pembelian saham pada emiten tertentu. Hal ini membuat nilai saham bergerak positif. Keputusan pembelian saham bisa saja terjadi akibat dari laporan keuangan yang membaik hingga prospek kinerja perusahaan jangka panjang.

Baca Juga:  Langkah Paling Mudah Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham Dengan Cepat

7. Bearish

Istilah Bearish adalah keadaan di bursa efek yang mengakibatkan ambil untuk secara berlebihan dari para investor. Hal ini terjadi pada saat investor skala besar melakukan penjualan saham di nilai tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Tentu saja Bearish akan memberikan dampak yang besar pada nilai saham secara umum dan mengalami penurunan.

8. Buyback

Ini adalah salah satu istilah yang paling sering didengar para investor pemula. Buyback adalah istilah yang merujuk pada kegiatan perusahaan atau emiten dalam melakukan pembelian kembali saham yang berada di investor. Biasanya kegiatan pembelian saham ini dilakukan untuk membuat nilai menjadi lebih stabil. Jumlah pembelian yang dilakukan akan disesuaikan dengan prospek dan perencanaan keuangan jangka panjang dari perusahaan.

9. Capital Gain

Istilah lain yang harus dipahami bagi investor pemula adalah Capital Gain. Istilah ini memiliki makna keuntungan yang didapatkan para investor saat melakukan penjualan saham. Nominal keuntungan itu berdasarkan perhitungan dari harga saham yang dijual lebih tinggi dari pembelian pertama kali. Keputusan ini juga melibatkan pertimbangan dari banyak indikator.

10. Capital Loss

Ini merupakan istilah yang berkebalikan dari Capital Gain. Istilah Capital Loss merupakan kerugian yang dialami para investor akibat nilai saham yang menurun dari pertama kali pembelian. Hal ini terjadi karena berbagai aspek sehingga membuat nilai saham semakin menurun.

11. Cut Loss

Istilah Cut Loss juga patut dipahami bagi para investor pemula. Cut Loss merupakan istilah yang memiliki arti kegiatan penjualan saham dengan nilai lebih rendah. Investor menjual banyak saham dengan nilai lebih rendah untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Hal ini sering terjadi akibat struktur keuangan perusahaan yang semakin tidak stabil hingga prospek kinerja jangka panjang yang dianggap cukup buruk.

Baca Juga:  7 Aplikasi Saham Terbaik Untuk Pemula

12. Dividen

Bagi para investor juga akan mengenal istilah Dividen. Istilah ini merupakan makna dari imbal hasil atau keuntungan yang diberikan dari perusahaan. Laba perusahaan yang didapatkan kemudian akan diberikan sesuai dengan perhitungan saham. Biasanya nominal imbal hasil disesuaikan dengan keputusan dari RUPS. Investor berhak mendapatkan nilai yang sesuai dengan kepemilikan jumlah saham. Semakin besar nilai saham maka nominal imbal hasil juga akan semakin menguntungkan.

13. Dividen Yield

Istilah ini merujuk pada nilai dividen tahunan yang diberlakukan pada perusahaan. Persentase akan dihitung berdasarkan dari harga saham terakhir yang berlaku di bursa efek. Perhitungan ini juga akan membantu prediksi dari pertumbuhan nilai saham untuk jangka waktu yang lebih lama lagi. Laporan persentase ini diberikan juga kepada para pemegang saham untuk memudahkan analisa kinerja laporan keuangan periode berikutnya.

14. Growth Stock

Investor juga wajib untuk memahami istilah Growth Stock. Ini merupakan istilah yang diberikan kepada saham emiten yang mengalami peningkatan nilai secara lebih cepat. Pertumbuhan nilai saham ini juga diikuti dengan laporan keuangan yang semakin membaik. Bahkan, emiten juga akan memberikan rincian tambahan agar prospek kinerja perusahaan di tahun berikutnya juga bertumbuh dengan pesat. Hal ini akan menarik perhatian bagi banyak investor untuk melakukan pembelian jumlah saham lebih besar lagi.

15. IHSG

Istilah ini sering juga disebut dengan Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG merujuk pada gabungan seluruh saham yang berasal dari perusahaan atau emiten di bursa efek Indonesia. Penggabungan ini diberlakukan untuk mengetahui peningkatan atau penurunan nilai saham secara gabungan. Efek yang didapatkan juga sangat besar. Apalagi ini juga mempengaruhi kebijakan ekonomi makro. Akumulasi dari nilai saham ini bisa menjadi evaluasi secara periodik.