Cara Main Saham Pemula – Saham merupakan salah satu bentuk investasi jangka panjang sebenarnya, namun karena diperdagangkan tiap hari maka lalu bisa juga menjadi instrumen untuk mendapatkan profit jangka pendek. Kini banyak ibu rumah tangga, karyawan juga pelajar dan mahasiswa juga kelompok awam yang tertarik untuk bermain saham. Berikut tips tentang cara main saham pemula.
Tentukan Pilihan akan Menjadi Investor atau Trader
Jika ingin mendapatkan keuntungan dari dividen atau benefit dari perusahaan yang sahamnya dibeli maka perlu menunggu dalam jangka waktu yang panjang. Dengan begitu maka perannya ialah sebagai investor. Pembelian saham sebaiknya dilakukan saat peluncuran perdana saham sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih besar. Tapi bisa juga beli di pasar sekunder ketika harga saham di pasar sedang turun, jika memang yakin dan memiliki informasi yang valid bahwa perusahaan memiliki fundamental yang baik dan prospeknya cerah di masa depan. Jadi beli saham lalu disimpan hingga jangka waktu yang panjang.
Namun jika ingin mencari keuntungan dalam jangka waktu yang pendek, dari capital gain yakni dari selisih harga beli dan harga jual saham, maka bisa menjadi trader saham. Bisa juga pelajari cara main saham di hp karena transaksinya sudah bisa dilakukan secara online dari mana saja sekarang ini. Bagi tipe orang yang suka dsn siap dengan risiko high return high risk maka bisa menjadi trader saham. Namun bagi tipe orang yang lebih suka hal yang pasti dan mampu bersabar serta tidak suka terlalu banyak mengambil risiko maka akan lebih baik menjadi investor saham.
Buka Rekening Dana Nasabah (RDN)
Kemudian jika sudah mantab mau melakukan jual beli saham maka perlu membuat RDN terlebih dahulu. Pilih bank sekuritas yang telah mendapat Ijin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai perantara pedagang efek atau berfungsi sebagai broker dealer), dan penjamin emisi atau underwriter, maupun melakukan kegiatan lain sesuai dengan ketentuan dari pengawas pasar modal untuk pembuatan RDN tersebut. Bisa cek di website BEI (Bursa Efek Indonesia). RDN diperlukan guna melakukan transaksi jual beli saham di pasar modal. Pembelian saham memerlukan modal awal tertentu. Minimal pembelian saham adalah 1 lot. Sesuai aturan BEI, maka 1 lot itu setara dengan 100 lembar saham. Jadi apabila harga saham perusahaan A adalah 100 rupiah per lembar, maka modal dana yang harus disiapkan adalah minimal 100 ribu Rupiah.
Cara Beli dan Jual Saham
Setelah memiliki RDN maka lalu bisa mulai untuk membeli saham dan bisa dijual dalam jangka panjang ataupun jangka pendek. Pembelian dan penjualan saham dilakukan lewat broker. Sehingga perlu diingat bahwa selain dana sebanyak harga sahamnya maka akan ada juga biaya transaksi sekitar 0,2 % hingga 0,3% dari nilai transaksi pembelian saham, juga PPN. Sedangkan pada saat hendak menjual saham maka akan ada tambahan PPh sebesar 0.1% selain biaya transaksi tersebut.
Penting untuk hanya membeli saham yang masuk ke dalam daftar indeks Bursa Efek Indonesia. Indeks saham adalah suatu ukuran yang menggambarkan pergerakan harga saham dalam skala secara keseluruhan, Sekumpulan saham pada indeks saham telah dipilih berdasarkan pada suatu kriteria tertentu serta akan selalu dievaluasi secara rutin dan berkala. Beberapa indeks yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk membeli saham antara lain adalah indeks LQ45, dan IDX30, serta IDX Value 30, dan IDX Growth 30, juga IDX High Dividend 20, serta Jakarta Islamic Index (JII).
Jual beli saham untuk keperluan investasi jangka panjang bisa dilakukan dengan modal awal yang relatif kecil, lalu yang diperlukan hanya kesabaran untuk menunggu kenaikan harga saham dalam jangka panjang yang cukup besar selisihnya antara harga beli dengan harga jualnya. Sedangkan bagi trader saham yang ingin segera mendapatkan keuntungan capital gain dari hasil selisih harga beli saham dengan harga jualnya dalam selisih yang kecil, di kisaran 2% saja maka bisa menjualnya dalam jangka waktu pendek namun akan memerlukan modal yang lebih besar karena akan ada potongan biaya transaksi juga pajak yang akan mengurangi besarnya keuntungan, dan juga supaya lebih terasa keuntungannya secara signifikan.
Sebelum terjun melakukan jual beli saham maka penting untuk memahami beberapa istilah yang umum digunakan di dunia pasar modal, terkait dengan proses jual beli saham, agar tidak salah paham.
Risiko Jual Beli Saham
Risiko jual beli saham cukup besar, mengingat cukup besar juga modal dana yang digunakan untuk melakukan pembelian saham, akibat besarnya fee atau biaya saat penjualan sahamnya. Risiko kerugian akan timbul jika harga saham turun lebih rendah dari harga saham pada saat dibeli.
Jika harga saham dalam perkembangannya mengalami penurunan harga secara terus menerus maka ambil keputusan apakah masih ingin tetap mempertahankannya jika memiliki informasi yang cukup valid bahwa pada suatu saat nanti harga saham tersebut masih bisa kembali naik lagi, atau ambil keputusan untuk melakukan cut loss, yakni keputusan untuk sesegera mungkin menjualnya meski rugi guna menghindari kerugian yang semakin besar akibat harga saham yang akan terus menurun bahkan hingga menjadi tak bernilai lagi dengan bangkrutnya perusahaan dan ditutupnya atau dipailitkannya perusahaan yang sahamnya telah terlanjur dibeli tersebut.
Disinilah diperlukannya kedisiplinan, dan pengetahuan yang cukup agar hanya membeli saham perusahaan yang memiliki dasar fundamental yang baik saja. Jadi hindari membeli saham gorengan, yakni saham yang menarik karena memiliki harga jual yang meningkat namun fundamentalnya tidak baik, atau memiliki harga bubble. Lalu buble atau gelembung tersebut bisa pecah sewaktu-waktu lalu harga saham akan turun drastis pada posisi nilai nya yang sebenarnya.
Hanya Gunakan Dana Menganggur
Jangan pernah berhutang untuk melakukan jual beli saham. Karena risikonya sangat besar. Sebaiknya hanya gunakan dana yang menganggur dan jangan pertaruhkan seluruh uang yang ada untuk melakukan jual beli saham.
Lakukan Diversivikasi
Baik uang yang akan digunakan untuk membeli saham maupun pilihan saham yang hendak dibeli maka hendaknya melakukan diversifikasi. Sisihkan sebagian dana untuk melakukan investasi jenis lain yang lebih stabil dan aman, seperti digunakan untuk membeli emas atau deposito atau untuk membeli tanah atau bentuk properti lainnya dan lain sebagainya. Sebagai bumper jika mengalami kerugian bahkan hingga habis seluruh modal yang digunakan untuk membeli saham. Selalu bersiap untuk mengalami kerugian.
Lalu pada saat membeli saham juga jangan hanya beli satu macam saham saja, sebaiknya bagi-bagi dana pembelian saham untuk membeli lebih dari satu saham dari perusahaan lain yang berbeda. Sehingga jika mengalami kerugian maka tidak seluruh uang atau modal yang ditanamkan untuk membeli saham hilang seluruhnya. Jika timbul kerugian maka masih bisa ditutupi dengan keuntungan dari penjualan saham yang lainnya.
Selalu pantau kondisi pasar secara berkala dan berusaha mendapatkan informasi valid mungkin. Cermat dan teliti dalam membeli saham.