Harga saham termahal di Indonesia banyak diburu para investor saham. Sebab meski harganya tinggi namun mampu memberi rasa aman pada investasi saham yang berisiko tinggi. BEI (Bursa Efek Indonesia) sebagai tempat transaksi jual beli saham perusahaan terbuka yang menerbitkan saham untuk diperdagangkan ke publik, memiliki daftar harga saham termahal di Indonesia yang selalu di update setiap tahunnya. Sehingga ada daftar harga saham termahal di Indonesia 2016, lalu juga ada daftar harga saham termahal di Indonesia 2020 dan yang terkini ialah daftar harga saham termahal di Indonesia 2024.
Dahulu, Indonesia sempat memiliki dua bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun kini kedua bursa di dua kota besar di Indonesia tersebut sudah digabung menjadi satu, yaitu BEI namanya dan berkedudukan di Jakarta. Terdapat lebih dari 700 emiten di BEI. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak dalam aneka jenis sektor industri, ada finansial, dan perdagangan, juga pertambangan, serta properti, dan lain sebagainya. Dari ratusan perusahaan terbuka yang tercatat sahamnya di BEI tersebut, memiliki harga saham yang bervariasi. Harga saham yang paling rendah saat ini ada di posisi 50 Rupiah per lembarnya dan dikenal sebagai saham gocap.
Sedangkan untuk harga saham tertinggi yang ada di BEI pada saat ini dipastikan harganya adalah sudah di atas 10.000 Rupiah per lembar sahamnya. Berikut beberapa perusahaan dengan harga saham termahal di Indonesia tersebut.
1. Gudang Garam Tbk
Daftar harga saham langganan tertinggi dipegang oleh GGRM. Harga sahamnya kini terdaftar dengan harga sekitar 76.100 Rupiah untuk tiap lembarnya. Gudang Garam Tbk sudah berdiri sejak tahun 1958 di Kediri, Jawa Timur. Pada Maret 2009, pergerakan pada saham GGRM pun mulai menampakan trend kenaikannya sesudah berhasil menembus harga 13.550 Rupiah, suatu harga yang tinggi waktu itu. Namun meski pergerakan sahamnya lalu sempat mengalami koreksi yang mendalam pada beberapa tahun terakhir tapi di tanggal 1 maret 2019, GGRM justru lalu berhasil mencetak harga saham yang paling tinggi di sepanjang masa dengan harga 101.225 per lembarnya. Jika diakumulasikan maka dalam kurun waktu 10 Tahun, maka GGRM telah mengalami kenaikan harga saham hingga sebanyak 2000 persen lebih.
2. DCII – PT. DCI Indonesia Tbk
PT DCI Indonesia Tbk dengan kode emiten DCII adalah suatu perusahaan penyedia layanan hosting. Sejak terdaftar di Bursa pada tanggal 6 Januari 2024 maka saham DCII terus menerus mengalami kenaikan yakni dari harga semula di 420 Rupiah per lembarnya kini mampu meroket dalam kisaran kurun waktu 6 bulan saja hingga mencapai 60 ribu Rupiah per lembarnya. Makin mendekati harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan mampu menyaingi harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga UNVR PT.
Unilever Indonesia Tbk yang sebelumnya dikenal dengan julukannya sebagai harga saham termahal di Indonesia sepanjang masa. Saham DCII kini masuk menjadi saham dengan kapitalisasi pasar terbesar atau big cap, dengan nilai yang mencapai 120 triliun Rupiah. Bahkan kapitalisasi pasar perusahaan tersebut berhasil mengungguli saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang posisinya ada pada 103 triliun Rupiah.
Suatu pencapaian yang luar biasa oleh saham pendatang baru di papan perdagangan. Kenaikan saham DCII sejak awal IPO nya itu berkaitan dengan euforia indeks teknologi (IDXTECHNO) yang baru saja dirilis di awal tahun oleh BEI. Saham perusahaan penyedia layanan data center milik dari pengusaha Toto Sugiri ini kian melesat naik harganya setelah diborong oleh taipan Anthoni Salim. Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) pun kini menduduki daftar harga saham di deretan teratas di BEI.
3. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
Bank Swasta ini juga selalu tinggi harga sahamnya. Kini harga saham BBCA di level sekitar 31.925 Rupiah per lembarnya.
4. PT Indointernet Tbk. (EDGE)
Saham termahal di Indonesia berikutnya adalah EDGE PT Indointernet Tbk yang akhir-akhir ini pada kisaran harga 36.250 Rupiah per lembarnya.
5. MKPI – PT. Metropolitan Kentjana Tbk
Metropolitan Kentjana Tbk dengan kode emiten MKPI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan dan penyewaan properti tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tanggal 10 Juli 2009 harganya 2.100 Rupiah per lembar. Lalu naik tinggi hingga saham MKPI telah menjadi 36.575 Rupiah di tanggal 4 Desember 2017. Saham MKPI ini telah mencetak kenaikan kurang lebih sebanyak 1583 persen.
6. BYAN – PT. Bayan Resources Tbk
Bayan Resources Tbk yang terdaftar dalam bursa efek Indonesia dengan Kode emiten BYAN merupakan perusahaan swasta yang memproduksi batu bara. Lokasinya ada di Kalimantan Timur dan Selatan. Di tanggal 12 Agustus 2008, harga saham perdana BYAN adalah 5.800 Rupiah per lembar. Harga sahamnya meroket terus menerus dalam kurun waktu 3 tahun terakhir hingga berhasil mencapai harga tertingginya di sekitar 24.000 Rupiah per lembar.
7. Unilever Indonesia Tbk
Sebelum lupa dulu UNVR yakni kode dari saham PT Unilever sempat menduduki posisi sebagai saham paling mahal di Indonesia di Indonesia. Harganya waktu itu sempat mencapai 47.750 Rupiah per lembar. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1933 serta bergerak dalam bidang industri kosmetik ini sebelum tahun 2019, hingga selama beberapa tahun selalu berada pada urutan teratas yakni mencapai kisaran harga 45.000 Rupiah per lembar sahamnya.
Tapi produsen consumer goods tersebut lalu melakukan pemecahan nilai saham atau stock split sehingga kemudian pada saat ini saham UNVR pun diperdagangkan pada kisaran harga 7.200 Rupiah per lembar.
8. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
Lalu ada SCPI, kode saham PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk yang terdaftar di BEI sejak tahun 1990. Termasuk sebagai perusahaan di bidang industri farmasi harga sahamnya mencapai 29.000 Rupiah per lembarnya.
9. United Tractors Tbk
Kemudian ada saham dengan kode UNTR milik PT United Tractor Tbk. dengan nilai sekitar 15.850 Rupiah per lembar, perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha Wholesale yakni meliputi Durable and Non-durable Goods.
10. DSSA – PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk
Dengan kode saham DSSA perusahaan di bawah Sinarmas grup, yang beroperasi di bidang penyediaan listrik, dan perdagangan, real estate serta infrastruktur, juga jasa konstruksi tersebut awalnya saham perdana emiten di tanggal 10 Desember 2009 hanya 1500 Rupiah saja harganya. Sehingga bagi investor yang menahan saham ini hingga tahun 2011 maka telah mendapatkan hasil yang fantastis, dengan kenaikan hingga 1800 persen.
Beberapa lagi ada PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD) di level 16.725 Rupiah, dan PT Indotambangraya Megah Tbk. (ITMG) di harga 15.200 Rupiah, dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sebesar 14.000 Rupiah lalu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) di level 14.700 Rupiah, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) di kisaran 14.025 Rupiah, dan
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) di harga 12.800 Rupiah serta PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) di kisaran 12.500 Rupiah dan lain sebagainya.