Budidaya Belut Dengan Lahan Terbatas Dengan Lumpur Buatan

Belut merupakan salah satu jenis hewan air yang masuk kategori ikan, belut sendiri adalah ikan halal yang biasa hidup di lumpur seperti lele. Kandungan protein belut juga sangat baik untuk memicu pertumbuhan dan perkembangan sel anak-anak. Anda bisa memenuhi kebutuhan protein hewani secara mandiri dengan budidaya belut di belakang rumah.

Anda juga bisa memanfaatkan lahan minim dengan tambahan budidaya cabe rawit hidroponik.

Persiapan memulai budidaya belut

1. Kolam lumpur buatan

Untuk budidaya belut, anda bisa membuat kolam dari terpal atau cor semen sesuai kebutuhan, minimal tinggi kolam 80 cm – 120 cm. Untuk panjang x lebar kolam bisa dibuat 120 x 50 cm apabila lahan rumah Anda terbatas. Setelah terpal atau cor semen kering dan bersih dari bau, Anda berikan jerami, pelepah pisang, pupuk kandang ayam atau sapi yang telah mulai membusuk. Untuk jerami dan organik lain bisa dirajang 10 cm guna mempercepat pembusukan. Tujuannya adalah mendapatkan lumpur sebagai tempat hidup belut. Belut akan lebih nyaman jika habitatnya sesuai dengan aslinya, mungkin dengan kolam tanpa lumpur bisa berhasil tetapi belut kurang maksimal hasil ternaknya.

Berikan air setinggi 75% dan tanah sawah selama 2 mingguan untuk memicu lumpur khas. Setelah itu, Anda kuras airnya saja guna melihat kedalaman lumpur kemudian berikan air sumur 75% dan diamkan selama 6 hari agar siap pakai.

2. Tebar bibit

Budidaya belut ini bibitnya bisa diambil dari sawah atau beli di peternak belut, jika Anda mengambil bibit dari sawah postur dan ukurannya tidak seragam sedangkan dari bibit khusus belut akan lebih seragam. Usahakan saat memilih bibit berada di ukuran 10 cm per meter kolam dengan jumlah 50-100 ekor. Jadi, jika kolam Anda berukuran 120 x 50 cm cukup untuk menebar bibit sebanyak 100 ekor.

Waktu terbaik untuk menebar bibit adalah pagi jam 05.00-06.00 atau sore jam 16.00-18.00 agar belut tidak mengalami stress. Masukkan plastiknya ke dalam kolam barulah dilepas ikatannya.

3. Pemberian pakan

Pemberian pakan belut yang baru saja dimasukkan harus disiplin karena belut muda termasuk hewan rakus dan mudah lapar. Berikut ukuran standar pakan belut 10 kg:

  • Umur di bawah 1 bulan diberikan pakan sebanyak 500 gram
  • Umur 1-2 bulan diberikan pakan 1000 gram
  • Umur 2-3 bulan diberikan pakan 1500 gram
  • Umur 3-4 bulan diberikan pakan 200 gram

Bentuk pakan belut bisa berupa cacing, siput, remahan nasi, sisa makanan dapur, lalat, katak, remahan ikan, remahan keong, belatung, sisa ayam busuk. Tetapi dicacah kecil sehingga bekut akan cepat melahap pakan tersebut. Jika Anda memberikan pakan mati cukup sehari sekali atau 2 hari sekali. Waktu pemberian pakan bisa dilakukan sore menjelang malam karena waktu inilah belut seringkali naik ke permukaan untuk mencari oksigen. Untuk perawatan belut, Anda bisa bersihkan kolam dari sampah yang tidak terurai seperti kaleng, plastik dan sebagainya. Kolam cor semen akan lebih bagus diberikan tanaman eceng gondok sebagai saluran oksigen belut.

4. Panen belut

Masa panen budidaya belut adalah sekitar 3-4 bulan tergantung kebutuhan posturnya. Untuk beberapa selera pasar, ada yang menyukai postur belut langsing kecil yang digunakan untuk ceriping belut namun untuk kebutuhan konsumsi lauk tentunya membutuhkan postur yang lebih gemuk (4 bulan). Belut dewasa berukuran 30-50 cm dengan diameter badan 2-3 cm.

Rasa belut yang diambil dari sawah akan lebih gurih dibandingkan dengan belut yang sengaja diternakkan oleh peternak. Intinya, semua bibit belut sama-sama enak hanya saja ketika bibit belut sawah yang Anda konsumsi terasa kesat dan gurih tanpa perlu dibumbui terlebih dahulu sedangkan untuk bibit belut peternak harus diberikan bumbu sebagai perangsang rasa gurih.

Belut yang bagaimanakah yang pas untuk konsumsi harian?

Belut yang memiliki postur siap panen dan dewasa 4 bulan, jika belut setelah usia tersebut masih berukuran kecil, Anda bisa memberikan pakan tambahan agar belut lebih berisi. Faktor yang mempengaruhi postur budidaya belut ada 2 yaitu sirkulasi kolam air yang terlalu kencang sehingga membuat pergerakan belut makin gesit dan jumlah pakan yang kurang seimbang dengan jumlah belut yang diternakkan.

Tidak heran jika belut yang ditangkap dari sawah memiliki ukuran yang tidak seragam, maka kurang baik juga untuk jual beli. Jika Anda budidaya belut dengan tujuan jual beli memang sebaiknya memilih bibit yang seragam ukurannya.

Jenis belut

Ada 3 jenis belut lokal di negara kita:

1. Belut sawah

Memiliki warna coklat terang dengan ukuran lebih kecil, untuk belut dewasa memiliki ukuran maksimal berat 200 gram saja. Antara diameter badan dengan panjangnya lebih panjang badannya. Sehingga terlihat sekali bahwa belut sawah langsing, kurus panjang, dagingnya sedikit tetapi rasanya paling gurih diantara belut jenis lainnya, daging belutnya juga kesat dan mudah kering saat digoreng.

2. Belut rawa

Memiliki warna coklat gelap dengan ukuran lebih panjang dibandingkan dengan belut rawa dewasa berbobot 400 gram, lebih berisi, dagingnya sedikit gembur sedikit kesat. Habitat hidupnya di area rawa dengan jumlah air dan lumpurnya 3:1. Rasa belut sawah memang gurih hampir sama dengan belut sawah tidak heran jika banyak orang yang berburu belut sawah untuk makanan harian saja.

3. Belut tambak

Memiliki warna pucat kombinasi bintik-bintik, giginya bergerigi, kepala lebih bulat dan panjang badannya lebih panjang dibandingkan dengan belut sawah dan rawa. Sekilas belut tambak sangat mirip dengan ikan sidat karena siripnya yang beruas-ruas.

Berat belut tambak dewasa sekitar 1000 gram atau 1 kg sehingga dagingnya begitu banyak, memang kurang begitu pesat karena habitat hidupnya berada di bagian banyak air dibandingkan lumpurnya.

Kelebihan dari segi rasa budidaya belut

Belut termasuk ikan berlumpur setelah lele sehingga rasa dan cara pengolahannya sama persis dengan ikan lele. Olahan belut bisa digoreng atau dibuat pepes. Untuk menghilangkan rasa amisnya, Anda bisa celupkan ke dalam jeruk nipis dan cuka untuk menghilangkan lendir di bagian kulit belutnya.

Tetapi, Anda juga harus memperhatikan konsumsi belut goreng, jika terlalu banyak maka bisa menimbulkan kolesterol jahat dalam pembuluh darah. Sesekali makan belut goreng 2 ekor setiap hari cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.

Harga belut per kilogram di pasaran

Harga belut dewasa kisaran Rp. 30 ribuan- Rp. 40 ribuan per kilonya, dengan jumlah isian belut sekitar 10-12 ekor. Anda bisa memilih belut yang masih hidup agar lebih sehat untuk dimakan. Budidaya belut termasuk bisnis dengan prospek cemerlang karena belut memiliki laba yang cukup menggiurkan.

Yuk, budidaya belut sedari dini agar Anda bisa memenuhi kebutuhan gizi serta meraup keuntungan yang lumayan.